Thursday, September 10, 2009

Ketika DIA pergi menjauh

Ketika DIA Pergi Menjauh Dari Diri Kita
by: ahmad maulana dzaki

Sahabat...pernahkah merasakan kekalutan, kebimbangan, kekhawatiran, dan berbagai macam perasaan tidak tenang dan sangat tidak nyaman ketika ditinggal oleh seseorang yang sangat kita kasihi, seseorang yang sangat kita hormati, seseorang yang selalu melindungi kita ketika kita lemah, seseorang yang selalu menjaga kita ketika kita lengah, seseorang yang selalu tersenyum dan mau memaafkan ketika kita marah, seseorang yang selalu menyambut akearoganan kita sebagai anak manusia dengan ramah?...Pernahkah?...lalu apa yang kita rasa?. bukankah segala kesedihan bercampur jadi satu dalam lubuk jiwa-jiwa kita?.

Lalu, bagaimanakah jika kita ditinggal oleh-NYA?. bagaimana jika ALLAH SWT meninggalkan kita?...tak ada lagi ampunan untuk kita, tak ada lagi rahmat untuk kita, tak ada lagi ridho untuk kita?.

Sementara kita tinggal diatas Bumi makhluk ciptaan-Nya. Sementara kita bernaung di kolong langit ciptaan-NYA? sementara kita menghirup udara, meminum air, merasakan hangatnya mentari dan masih banyak hal lain yang semuanya itu ciptaan-NYA?.

Hufh...kenapa kegigihan kita dalam beribadah untuk memperoleh keridhoan-NYA tidak seperti kegigihan kita dalam mengais rejeki untuk sesuap nasi?...ironis.

"Sesungguhnya tidak AKU ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk menyembah-Ku (beribadah kepada-KU)"

Friday, August 7, 2009

NOORDIN M TOP TEWAS

Aslmkm Wr. Wb

Noordin M Top tewas, yah semoga saja berita ini benar. Mudah2an Noordin M Top memang telah tiada. Agar kita Bangsa Indonesia bisa sedikit bernapas lega dan mendapatkan respon positif dari Dunia luar.

Di benak kita pasti selalu bertanya, kenapa koq Noordin ini mengusung judul jihad dalam setiap aksinya, dalam setiap perekrutannya?...Kenapa?. Kenapa Noordin M Top ini menjadikan kata2 jihad sebagai kedok terorismenya?...jangan2 Noordin M Top ini adalah musuh Islam yang ingin membuat nama Islam tercemar dengan aksi2nya itu sehingga orang2 berkata "ISLAM ADALAH KEKERASAN" sehingga Islam di benci.

Dulu, dijaman Nabi SAW berjihad memerangi orang2 kafir (sudah terlihat bahwa orang itu benar2 kafir) maka Nabi SAW itu membuat sebuah aturan agar para pejuang muslimin itu tidak boleh merusak pohon, tidak boleh menyakiti wanita dan anak2....(padahal konteksnya sedang perang berjihad melawan kafirin).

Tapi, si Noordin M Top ini mengatakan berjihad, tetapi membunuhi orang2 Islam juga. Ini INDONESIA bukan negara kafirin...terus kalo memang niat jihad...kenapa musti kejar2an ama polisi?.

Wahai kaum Muslimin, kata A'a Gym jika kekuatan jari kelingking hanya sanggup untuk mengangkat beban 0.5 kgs...maka jangan di pake untuk angkat gajah. Lihatlah kekuatan kita...mungkin kita semua harus MULAI SUNGGUH2 BERJIHAD melawan hawa nafsu kita sendiri agar otak ini bisa berpikir lurus, hati ini bisa menjadi bersih...jika tiap2 individu muslimin serentak berbuat hal ini...Marhaban ya Ramadhan...selamat berjihad sodaraku.

Tuesday, May 12, 2009

Sebuah Nama di Papan Nisan

Sahabat...
Kita semua memiliki jasad kehidupan. Tetapi seringkali kita tidak memiliki ruh dari kehidupan itu sendiri
Ruh kehidupan adalah sebuah eksistensi diri...sebuah tujuan hidup menuju kemuliaan ...yaitu untuk menggapai ridlo-Nya semata

Coba kita merenung sejenak...Kita ini berasal dari mana ? Sedang apa ? Dan mau kemana ? Apa yang bisa kita pertanggungjawabkan ? Sudahkah kita menunaikan amanah yang kita pikul ? Mampukah kita mempertanggungjawabkannya di mahkamah Rabbi nanti ?

Sahabat...Kita hidup memiliki awalan, ...yaitu ketika kita terlahir ke dunia yang fana ini. Dan hidup kita pun memiliki akhiran,...yaitu ketika ruh terlepas dari badan Sekaligus menandai awal babak dari kehidupan yang baru. Suatu fase dimana kita harus mempertanggungjawabkan segalanya

Kita terlahir tanpa meminta...dan kitapun akan kembali tanpa menolak. Dan ketika sang ajal tiba, ...maka kita tidak bisa mempercepat sedetikpun ...juga tak bisa menunda barang sesaatpun Ketentuan Illahi adalah mutlak adanya

Sahabat...Mungkin kita pernah bertanya pada diri sendiri. Bagaimanakah akhir dari cerita kehidupan kita ?. Apakah kita akan meninggal karena faktor usia yang semakin tua ?. Apakah melalui sebuah kecelakaan ?. Apakah dengan kisah penderitaan di rumah sakit ?. Apakah karena tekanan jiwa yang semakin berat ?. Ataukah dengan berbagai alasan lain...Kita semua tidak tahu... Dan kita semua tidak dapat memilihnya...
Karena itu semua adalah rahasia-Nya. Termasuk kapan kita akan meninggal...?, Apakah hari ini ?, Esok lusa ?, Minggu atau bulan depan ?, atau masih beberapa tahun lagi....?, Kitapun tak tahu...tapi anehnya,..Meskipun kita tidak tahu kapan kematian akan menjemput, Tapi seringkali perilaku kita tidak pernah menunjukkan hal itu.

Coba saja...,andaikan kita tahu...bahwa kematian akan menjemput kita minggu depan...apa yang akan kita lakukan, Barangkali mind set kita langsung berubah 180 derajat. Kita rubah haluan dari Dunia Oriented ke Akhirat Oriented. Kita lupakan kesibukan yang selama ini membelenggu kita...dan kita terus menerus mendekatkan diri pada-Nya. Setiap detik di isi dengan amal ibadah...Kita akan meminta maaf pada setiap orang yang kita temui...Kita pun memohon do'a kesana kemari . Bahkan seluruh harta kekayaan pun kita wakafkan atau di sedekahkan...Zakat kita tunaikan...Sholat tak ada yang terlewatkan...Secara tiba - tiba kita menjadi orang yang paling sholeh / sholehah...

Tapi...
Ketika kita tak tahu kematian kapan kan menjemput. Kita seolah - olah tak peduli. Mind set kita masih seperti ini...amal kebajikan juga alakadarnya...Kita anggan untuk meminta maaf...Sholat dan zakat seingatnya....

Dan jika saatnya tiba...Kitapun akan terbelalak ketakutan...Kita akan menangis penuh penyesalan...
Kita menjerit - jerit mohon ampunan...Bumi dan langir menggelegar...Tapi tangis dan sesal kemudian tidak memiliki arti lagi...haruskah kita berubah...,ketika jasad sudah terbungkus kain kafan dan sebuah papan nisan bertuliskan nama kita ditancapkan ...????

Woman and Child Traficking

Sahabat...

Memperhatikan berbagai informasi dari berbagai mass media, Saat ini saya memiliki keprihatinan yang mendalam, Soal keamanan di negeri ini, Khususnya mengenai Woman and Child Trafficking

Dalam hal ini saya ingin berbagi pengetahuan mengenai hal ini, ...untuk meningkatkan kewaspadaan dan ke-hati-hati-an seluruh keluarga kita Masalah ini memang sudah bukan isu lokal,...tetapi telah menjadi isu Global ...artinya tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di banyak negara

Secara umum ada 3 modus yang melatarbelakanginya :


1. Saat ini kebutuhan (demand) terhadap organ tubuh manusia meningkat dengan tajam. Khususnya dari negara - negara maju dan segmen orang kaya. Jika ada orang kaya di sana yang anggota keluarganya menderita sakit, sudah barang tentu akan berupaya melakukan berbagai upaya pengobatan. Dan ada juga oknum rumah sakit (personal) yang menangkap hal ini sebagai "peluang bisnis", maka teori ekonomi berlaku.


Peningkatan "demand" akan meningkatkan harga jual (Price), yang berarti ada "margin" yang besar. Orang berusaha mencari sumber "supply" yang mampu memenuhi kebutuhan pasar dunia. Sistem keamanan di negara mereka sendiri agak sulit untuk memenuhi kebutuhan, di samping soal ego ras dari kelompok masyarakat tertentu. akhirnya mereka berupaya mencari dari sumber (Negara ) lainnya. Kebetulan di negara berkembang dan terbelakang dengan jumlah penduduk relatif besar, biasanya sistem keamanan relatif masih longgar. Jangankan memperhatikan jumlah penduduknya, memikirkan masalah ekonomi saja biasanya kedodoran.

Itulah sebabnya kasus - kasus semacam ini banyak terjadi di Negara berkembang, terbelakang, dengan jumlah penduduk yang besar/padat. Jadi penculikan atau penghilangan orang bermotifkan penjualan organ – organ tubuh orang tersebut seiring dengan permintaa pasar dunia akan organ tubuh semakin meningkat. Bahwa bagi mereka, ketika melihat orang yang bergeletakan di pinggir jalan, di kolong jembatan, dan orang - orang yang terlantar lainnya, dipandang sebagai "sumber uang".

Bayangkan harga rata - rata organ tubuh tersebut sekitar Rp. 5 juta. Jadi kalau orang memiliki 2 kornea mata, 2 ginjal sehat, 1 jantung paling tidak bernilai Rp. 25 juta. Jadi ketika melihat orang yang tergeletak, di fikirannya itu "duit" pada bergeletakkan dimana - mana, tidak ada yang mengambil. Tapi tentu hal ini biasanya melibatkan "oknum" dari kalangan medis, karena bicara soal teknik pengambilan organ, preservasi, distribusi, dan penetrasi pasar yang baik.

2. Wanita - wanita dewasa, biasanya diculik untuk memenuhi "pasar hidung belang" yang meningkat juga dari waktu ke waktu. Sementara pemberantasan prostitusi terjadi dimana - mana, sehingga para praktikan prostitusi atas kehendak sendiri juga agak berkurang, maka "supply" dilakukan dengan cara
"penipuan dan pemaksaan". Jual beli "prostitusi" saat ini terjadi dalam omset yang sangat besar, bukan hanya transfer antar kota dalam propinsi atau antar propinsi saja, tapi juga sudah transfer antar negara.

Ketika saya masih menjadi Konsultan TKI di Hongkong dan Macau, saya banyak memperoleh masukan berbagai permasalahan yang berkembang. Dari mulai masalah over stay, dokumen hilang, dsb. Dan ada juga yang terjerumus ke "lembah" yang salah. Orang yang cantik fotonya banyak diperdagangkan laksana brosur sebuah produk. Ketika pemenuhan tanggal booking sudah memenuhi dan hitungan
matematisnya menguntungkan, lalu orangpun didatangkan bisa dari Negara mana saja, termasuk dari Jakarta.

Untuk asia selama ini kebanyakan di supply dari China dan Thailand, tapi lama kelamaan berkurang seiring dengan isu HIV. Lalu mereka mencari sumber negara lain yang relatif dianggap masih lebih bersih dibanding Thailand. Studi banding di Phuket, Pattaya, Songkla dan Bangkok menunjukkan data seperti itu.

3. Modus perjuangan ideologis. Meskipun saat ini ada beberapa gangster yang memanfaatkannya menjadi potensi bisnis. Ada kelompok tertentu yang melakukan penculikan anak - anak sejak kecil
atau bahkan sejak bayi
. Untuk kemudian dididik di suatu kawah candradimuka dengan sistem pendidikan yang ketat, disiplin tinggi, dan digojlok dengan segala keahlian, bahkan bisa lebih hebat dari sistem pendidikan di pasukan komando sekalipun. Mereka sengaja diputus rantai kekerabatan keluarganya, dengan demikian mereka sudah tidak "memiliki perasaan" lagi karena mereka
merasa tidak punya siapa - siapa dan tidak mengenal siapa orang tua mereka. Mereka umumnya memperoleh pendidikan :


- Doktrinasi Corps
- Teknik Spionase
- Teknik membangun jaringan
- Ilmu bela diri ( minimal menguasai 7 teknik bela diri )
- Terampil senjata tajam
- Terampil senjata api
- Penguasaan Medan Laut
- Penguasaan Medan hutan
- Penguasaan Medan Kota
- Teknik Informatika

Dengan sistem pendidikan yang mereka lakukan akan menghasilkan lulusan yang terampil secara ilmu dan terampil dalam praktik. IQ memereka umumnya tinggi - tinggi. Dulu mereka digunakan untuk tujuan perjuangan ideologis semata. Saat ini banyak kalangan yang memnfaatkan jasa keahlian mereka untuk tujuan masing - masing, baik pengamanan, bisnis, pembunuh bayaran, dan sebagainya.


Sementara praktik hipnotis yang sering juga turut mencemaskan, sebenarnya jangan terlalu ditakutkan. Hipnotis ( hypnosys) itu pengaruhnya bersifat temporer dan tidak setiap orang mudah di hipnotis. Meskipun memang ada beberapa orang yang sudah mengembangkan kepada apa yang disebut dengan
Hypno-Pressure ( Totok Hipnotis) yang pengaruhnya agak lama, tapi tetap saja tidak permanen. Oleh karena itu hati - hati dengan tekanan di daerah pergelangan tangan dan tengkuk, di daerah itu ada 2 titik meridian yang patal bila dimanfaatkan oleh orang - orang jahat. Hentakan denyut di dua daerah meridian tadi seringkali dijadikan kunci (password) pembuka dan penutup alam bawah sadar (subconscious mind). Untuk kasus seperti ini, kebetulan juga saya pernah menanganinya sampai melakukan pelacakan ke beberapa tempat baik di dalam maupun di luar negeri.


Demikian sedikit informasi yang bisa saya sampaikan. Saya berharap bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk bersama - sama menjaga keselamatan seluruh keluarga kita, dan sekaligus senantiasa meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan.

Salam Hormatku,
Sahabat yang selalu menyayangi dan berusaha menjagamu,
Dede Farhan Aulawi

(081514335122)

Psycho Behaviour

Oleh : Dede Farhan Aulawi

Sahabat...
Dalam banyak kesempatan ketika memberi seminar / pelatihan saya sering ditanya hal - hal yang berkaitan dengan Human Behavior, terutama menyangkut hal - hal empirik yang sering terjadi di lapangan. Baik dalam melakukan analisa kasus di perusahaan, lembaga, bahkan hal yang bersifat
individual, contohnya persoalan keluarga.

Apa yang kita lihat atas suatu perilaku tertentu sesungguhnya merupakan output fisik yang terlihat, tapi faktor pendorong perilaku yang sesungguhnya adalah masalah perilaku kejiwaan ( Psycho Behavior ).
Termasuk di dalamnya sikap mental dalam menghadapi stimulus dari luar. Banyak sekali kasus yang bisa terungkap dan terselesaikan dengan pendekatan ini, karena kita diajak menyelesaikan masalah secara
komprehensif dan lebih dari sekedar faktor motivasi yang melatarbelakanginya.

Untuk membahas semua materi ini tentu cukup panjang, tapi pada kesempatan ini saya ingin menulis secara khusus masalah perilaku lelaki (suami)dalam contoh kasus rumah tangga. dalam tulisan sebelumnya saya pernah menulis bahwa "wanita membutuhkan perhatian", sementara "Lelaki butuh penghargaan / dihargai". Sikap dasar seperti ini seringkali melatarbelakangi sikap - sikap yang lainnya. Meskipun tentu tidak berlaku bagi semuanya, tapi pada umumnya.

Aspek Kejiwaan suami yang memiliki penghasilan lebih kecil dibandingkan isteri-nya seringkali lebih memiliki jiwa yang super sensitif disbanding sebaliknya. Hal ini bisa dipahami karena seringkali seorang isteri yang penghasilannya lebih besar menjadi "kurang" bisa menghargai suami. Padahal itu merupakan kebutuhan penting bagi suami. Hal - hal yang kecil bisa melebar menjadi persoalan yang melebar kemana - mana. Dan akhirnya tampak persoalan semakin memuncak dan membesar.

Persoalan lain yang sering muncul adalah ketika kita membawa anggota keluarga untuk tinggal di rumah. Jika kurang komunikasi sebelumnya bisa memantik persoalan baru. Ketika isteri mengajak anggota keluarganya, missal adik/kaka/saudara atau bahkan orang tua dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa pemberitahuan dan izin suami seringkali menjadi persoalan juga.

Mungkin ada orang yang memandang hal itu persoalan kecil dan mudah diselesaikan. Tapi "tidak" bagi orang yang memiliki aspek kejiwaan yang relatif sensitif.

Tabi'at dan kebiasaan yang berbeda dalam keluarga besarpun demikian. Saya pernah menangani sebuah kasus permasalahan pasangan selebriti Indonesia. Latar belakang suami lahir dan besar dari keluarga berada sehingga memiliki kebiasaan makan di tempat yang nyaman dan hygienis. Sementara
sang Istri berlatar belakang dari keluarga kurang beruntung, sehingga memiliki kebiasaan makan yang sederhana tapi dirasa enak. Jadi tidak bicara soal tempat yang nyaman, bersih, dan sehat.

Kebiasaan yang berbeda ini sering terbawa, sampai suatu saat menjadi persoalan ketika sang suami secara spontan berkata :"Kamu ini sudah kaya saja masih memiliki kebiasaan makan ( pecel lele pinggir jalan )di tempat makan jorok seperti ini ya ? dasar mental kampung, sudah lama di kotapun tetap aja kampung".

Mungkin ini soal ucapan spontan yang kurang kontrol dan emosional karena seringkali memiliki selera makan yang berbeda. Hal ini ditangkap oleh seorang isteri sebagai penghinaan yang sangat menyakitkan. Meskipun akhirnya sang suami meminta maaf atas ucapannya tersebut, tetapi kata -
kata yang sudah terlanjur meluncur dan menancap langsung ke pusat jantung perasaan tak mudah untuk disembuhkan.sang Isteri berkata, bahwa "sampai kapanpun saya takkan pernah bisa melupakan ucapan penghinaan yang sangat menyakitkan itu".

Kita sebagai outsider seringkali memandang persoalan itu sepele karena soal selera makan. tapi tidak demikian dengan mereka yang merasakannya. Kenapa ? karena bagi wanita yang dilihat bukan sekedar selera makannya, tapi "suami dipandang tidak memliki perhatian", sementara si suami berpandangan bahwa " isteri tidak bisa menghargainya dengan mengajak makan di tempat - tempat kotor seperti itu".

Dan banyak lagi kasus lain yang pernah saya tangani, yang bersumber dari soal ilmu perilaku.
Kesimpulan sementara adalah :

1. Pahami sesifitas perilaku kejiwaan pasanan

2. Minta izin sebelum membawa anggota keluarga ke rumah untuk menetap

3. Pelajari tabi’at dan kebiasaan yang berbeda

4. Bangun komunikasi untuk menghindari miss persepsi



Inilah sumbangsih tulisan singkat yang bisa saya sampaikan, mudah - mudahan memberi manfaat

Wednesday, April 15, 2009

Ketika Nikmat Berkurang

Ketika Nikmat Berkurang
Oleh : Dede Farhan Aulawi

Sahabat...
Seringkali kehidupan kita dipenuhi oleh mimpi
Mimpi kita untuk mencapai ini...Mimpi kita untuk memiliki itu...
Mimpi kita jika bisa begini...Mimpi kita jika mendapatkan itu...
...dan sebagainya

Kita memiliki mimpi sebenarnya tidak salah
Bahkan mungkin itu lebih baik dibanding tidak memiliki mimpi sama sekali
Karena mimpi yang kita miliki...seringkali menjadi pendorong agar kita bisa lebih
bersemangat...sebagai penggerak agar hidup lebih optimis
Namun...,kadangkala hidup kita terbuai oleh mimpi...sehingga melanglang buana
ke alam fikir yang irasional...dan kurang menyadari bahwa kita hidup di alam realita
...yang penuh tantangan, ujian dan cobaan...sehingga ketika realita yang diterima
...tidak sesuai dengan mimpi yang diidam - idamkan...akhirnya kita terjerumus pada lembah sesal dan kecewa...bahkan frustasi dengan sikap hidup yang serba apatis
Padahal sesungguhnya kekecewaan dan tantangan yang sedang kita alami
...sesungguhnya merupakan batu pelontar agar kita bisa lebih maju
Tidak ada keberhasilan di tengah sikap berleha - leha...Tapi ia akan lahir dari sikap yang keras, cerdas, dan tegas

Sahabat...
Mungkin dulu kita bermimpi bahwa makan di resto itu...
...di resto ini...di cafe ini...atau di cafe itu......wah terbayang enak dan nikmat sekali,
Tapi kini setelah kita mampu untuk membelinya......kenikmatan itu berkurang

ulu kalau kita bisa pergi ke sana dan ke siniApalagi ke luar negeri yang jadi impian berjuta orang
...terbayang kebahagiaan dan kenikmatanTapi kini setelah kita pernah beberapa kali
...ataupun pernah / sedang di luar negeri...kenikmatan itu belum tentu sesuai dengan bayangan dahulu

Dulu kita bisa kuat pergi kesana dan kemari
Sekarang bepergiaan beberatus kilometer saja sudah sangat cape
Dulu begitu enak untuk makan ini dan itu
Sekarang makanan kita harus terjaga dengan proporsi yang seimbang
...bahkan terkadang mulai dilarang makan ini atau itu

Dulu begitu......tapi kini begini...Begitulah kisah dan cerita hidup kita masa kini
Ternyata kenikmatan yang kita bayangkan dahulu...Kini sudah mulai berkurang
sedikit demi sedikit...Kenapa...???

Sahabat...
Ternyata kehidupan kita yang terus beranjak semakin tua
Secara alamiah diikuti oleh penurunan performa kita
Kita ini adalah manusia biasa...yang mau tidak mau...,siap tidak siap...,
...akan ikut pada arus alam yang membawa kita pada penghujung kehidupan

Sahabat...
Apakah kini kita sedang di ujung kehidupan ???
Mungkin langkah kita saat ini sedang menuju tebing keabadian
Dimana jalan kebersamaan yang telah kita jalani selama ini
Tiba di persimpangan bahwa kita harus berpisah
Berpisah dengan semua yang kita sayangi dan cintai
Berpisah dengan segala simbol yang selama ini sering kita banggakan
Berpisah dengan segala materi yang selama ini kita kejar...

Kalau saat ini rumah kita masih berlabel nama kita,
...maka esok lusa label itu akan berubah......boleh jadi beratasnamakan anak kita...
...atau boleh jadi menjadi nama orang lain

Karena semua akan berputar...Dan tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini
Ternyata semakin berkurangnya kenikmatan - kenikmatan itu...
Sesungguhnya adalah sebuah pertanda dan pelajaran...
...agar kita cepat tersadar...bahwa kita semakin beranjak semakin tua,
...berhenti sejenak di persimpangan jalan kehidupan,dan akhirnya bermukim di sebuah tempat penuh keabadian...bisa abadi dalam penderitaan...dan bisa abadi dalam kebahagiaan...
...semua berpulang pada sikap hidup kita

Apakah selalu mendekatkan diri pada-Nya ???
Ataukah semakin menjauhkan diri dari-Nya ???
Mari kita tanyakan pada diri sendiri....

Monday, March 23, 2009

Setiap Bait Do'a

Setiap Bait Do'a
Oleh : Dede Farhan Aulawi

Sahabat...
Di musim penghujan saat ini, Banyak hikmah yang bisa kita petik
Berbagai fenomena dengan segala warna terjadi di sekitar kita
Mulai dari tanah longsor...Banjir yang menggenangi pemukiman warga
Wabah penyakit dan kesengsaraan tampak dimana - mana
Sesungguhnya itu semua adalah ujian kesabaran sekaligus pelajaran

Ya...kita harus bersabar...karena walau bagaimanapun hal itu sudah terjadi
Ya...kita harus belajar....agar hal yang sama tidak terulang di kemudian hari
Tindakan Corrective itu memang penting, Tapi juga tidak kalah pentingnya
adalah tindakan preventif. Bagaimana agar hal tersebut tidak terulang dan
terulang kembali

Mungkinkah pemandangan itu dianggap biasa ?
Mungkinkah penderitaan orang lain tidak lagi menggerakan dada ?
Ataukah karena kita sendiri sedang menghadapi berbagai persolan...?
...sehingga kita tidak sempat dan tidak mau berfikir lagi tentang orang lain

Kita bersyukur saat ini kita masih bisa tidur dengan pulas...
...tapi bagaimana dengan mereka yang rumahnya hancur atau terendam air
Masih bisa nikmatkah rasa kita bersemayam di balik selimut
...tatkala bayi - bayi kecil menggigil kedinginan dan kelaparan ?

Sahabat...
Asahlah kepekaan sosial kita. Pertajamlah kepekaan spiritual kita
...karena sebaik - baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi sesamanya
Lihatlah tunas - tunas harapan bangsa...yang mulai kuncup dan mulai mekar
...haruskah mereka berguguran sebelum menatap indahnya kehidupan
...haruskah ada derita demi derita yang ia rasakan...sejak matanya terbuka...
Dan mungkin sampai matanya tertutup tuk selamanya...???

Sahabat...
Siapapun mereka hakikatnya adalah saudara kita
Rasa dingin yang mereka tahan...terkadang membekukan rasa kepeduliaan kita
Rasa lapar yang mereka tahan...terkadang merangsang halilintar bergelegar
Peluklah mereka...minimal dalam dekapan setiap bait - bait do'a yang kita panjatkan
...agar mereka semua senantiasa diberi kesabaran
...dan kita semua diberi perlindungan. Amin
Kita adalah Pemenang
Oleh : Dede Farhan Aulawi

Sahabat...
Terkadang kita berjalan penuh liku - liku
Tidak selamanya mulus...Kadang penuh onak dan duri
...bahkan kerikil tajam yang melukai kaki.Pedih...dan perih memang...
Tapi itulah kehidupan yang kita miliki. Kita tidak bisa menawar dan menolak
Tapi kita bisa memilih dan mengantisipasi...dan pada akhirnya itulah jalan
yang harus kita jalani

Terkadang kita merasa...
Masalah yang sedang kita hadapi adalah masalah besar
Sampai - sampai degup jantung bergerak cepat, Dada sesak seolah terhimpit
Langit gelap tampak terus mendung mengiringi, Dan langkah terhenti di tepian
jurang nan curam

Wajah tersungkur di lumpur malu tak bertepi
Kecewa datang menghujam begitu pedih mengiris hati
Ada rasa dendam...,Ada rasa ketidakpercayaan lagi...
Ada segudang rasa yang bercampuk aduk tanpa rasa
Tapi ingatlah...bahwa hidup harus terus kita jalani...roda
waktu tak pernah memberi kesempatan tuk berhenti walau sesaat

...tantangan zaman terus melaju dengan cepat. Ia melintas...
menggelinding...dang menggilas......setiap kerikil kemalasan
...setiap batu keputusasaan...setiap sampah kelemahan
Dan ia hanya bisa terhenti...ketika berhadapan dengan karang terjal yang teruji

Oleh karenanya ...,tidak ada pilihan lain
Jadinya karang terjang yang takkan pernah goyah dihantam ombak lautan
Jadilah orang yang tak pernah mengeluh dengan segala macam kesulitan
Jadilah orang yang takkan pernah tunduk dengan segala kekecewaan

Tapi justru...lahirlah sebagai orang yang selalu tegap menghadap ke depan
...siap menantang segala bentuk pertarungan zaman sebagai pemenang yang
tak pernah izinkan sebuah bentuk keputusasaan

Teriaklah pada zaman...Teriaklah pada keadaan...
Hempaskan segala macam himpitan kesulitan
...dan proklamirkan diri, bahwa "Kita adalah Pemenang"

Getaran Spiritualku

Getaran Spiritual-ku
Oleh : Dede Farhan Aulawi

sahabat...
tadi malam mata bathinku terusik, getaran spiritualku mengisyaratkan bahasa alam
aku mencoba memahami bahasa dalam terminologi kedalaman ungkapan
aku sangat memahami....dan aku turut merasakan apa yang dirasakan...

memang cukup berat dan sulit...tapi hidup adalah rangkaian perjalanan yang
harus terus berjalan

kita hanya memiliki 3 pilihan...
menghadapi persoalan dengan senyuman....
dengan kecut manis sindirin...
atau isak tangis kedukaan...

tentu hanya satu jalan yang harus diambil...
yaitu tetap senyum dan tegar dalam menghadapi segala persoalan
biarkan ia berjalan...biarkan ia menerpa....tapi tetaplah tegar dan tunjukkan pada dunia...
bahwa kita bukanlah mahluk cengeng yang mudah tertunduk dengan tantangan

Liku - liku persoalan adalah hal lumrah yang kita hadapi
dan setiap orangpun tahu...bahwa itu jalan panjang yang harus dilalui
...tapi tetaplah dalam koridor sabar Jangan pernah bersikap dalam amarah
Jangan pernah ungkapkan sesuatu ketika emosi menggebu

berat memang....sudah tak tahan tentu...sangat sakit pasti...
tapi apakah kita mau jadi permainan zaman ?

kita adalah orang yang tangguh...yang selalu siap menatap ke depan dengan lantang
...bersuara keras dan tegas karena kita bukan manusia lembek yang selalu merengek

janganlah bersikap terlalu keras...nanti kita akan dipatahkan orang
dan janganlah bersikap terlalu lembek...karena nanti kita akan diinjak orang
ada saatnya terdiam...dan ada saatnya bicara,ada saatnya tertunduk...
dan ada saatnya tengadah

sahabat...
ingatlah bahwa di atas segalanya kita masih memiliki Tuhan
Allah takkan pernah menguji kita di luar batas kemampuan kita
Allah menguji kita karena ingin meningkatkan derajat kita
...baik derajat kesabaran...keimanan...maupun ketaqwaan

aku hadir tanpa diundang....tapi bukan JELANGKUNG lho....
...karena aku hadir dalam perjalanan panjang berusaha memberi
apa yang aku mampu...berusaha mengabdi hanya pada Illahi Rabbi
...berusaha saling mengingatkan...berusaha saling mendukung
dan burupaya tuk bisa mengerti memahami hati dengan hati...

semoga saling mengokohkan kebaikan...semoga saling menopang ketegaran...
dan saling membantu sesuai kemampuan...
itu semua tiada lain dan tiada bukan...kecuali semata - mata mencari ridlo-Nya. Amin