Ketika Nikmat Berkurang
Oleh : Dede Farhan Aulawi
Sahabat...
Seringkali kehidupan kita dipenuhi oleh mimpi
Mimpi kita untuk mencapai ini...Mimpi kita untuk memiliki itu...
Mimpi kita jika bisa begini...Mimpi kita jika mendapatkan itu...
...dan sebagainya
Kita memiliki mimpi sebenarnya tidak salah
Bahkan mungkin itu lebih baik dibanding tidak memiliki mimpi sama sekali
Karena mimpi yang kita miliki...seringkali menjadi pendorong agar kita bisa lebih
bersemangat...sebagai penggerak agar hidup lebih optimis
Namun...,kadangkala hidup kita terbuai oleh mimpi...sehingga melanglang buana
ke alam fikir yang irasional...dan kurang menyadari bahwa kita hidup di alam realita
...yang penuh tantangan, ujian dan cobaan...sehingga ketika realita yang diterima
...tidak sesuai dengan mimpi yang diidam - idamkan...akhirnya kita terjerumus pada lembah sesal dan kecewa...bahkan frustasi dengan sikap hidup yang serba apatis
Padahal sesungguhnya kekecewaan dan tantangan yang sedang kita alami
...sesungguhnya merupakan batu pelontar agar kita bisa lebih maju
Tidak ada keberhasilan di tengah sikap berleha - leha...Tapi ia akan lahir dari sikap yang keras, cerdas, dan tegas
Sahabat...
Mungkin dulu kita bermimpi bahwa makan di resto itu...
...di resto ini...di cafe ini...atau di cafe itu......wah terbayang enak dan nikmat sekali,
Tapi kini setelah kita mampu untuk membelinya......kenikmatan itu berkurang
ulu kalau kita bisa pergi ke sana dan ke siniApalagi ke luar negeri yang jadi impian berjuta orang
...terbayang kebahagiaan dan kenikmatanTapi kini setelah kita pernah beberapa kali
...ataupun pernah / sedang di luar negeri...kenikmatan itu belum tentu sesuai dengan bayangan dahulu
Dulu kita bisa kuat pergi kesana dan kemari
Sekarang bepergiaan beberatus kilometer saja sudah sangat cape
Dulu begitu enak untuk makan ini dan itu
Sekarang makanan kita harus terjaga dengan proporsi yang seimbang
...bahkan terkadang mulai dilarang makan ini atau itu
Dulu begitu......tapi kini begini...Begitulah kisah dan cerita hidup kita masa kini
Ternyata kenikmatan yang kita bayangkan dahulu...Kini sudah mulai berkurang
sedikit demi sedikit...Kenapa...???
Sahabat...
Ternyata kehidupan kita yang terus beranjak semakin tua
Secara alamiah diikuti oleh penurunan performa kita
Kita ini adalah manusia biasa...yang mau tidak mau...,siap tidak siap...,
...akan ikut pada arus alam yang membawa kita pada penghujung kehidupan
Sahabat...
Apakah kini kita sedang di ujung kehidupan ???
Mungkin langkah kita saat ini sedang menuju tebing keabadian
Dimana jalan kebersamaan yang telah kita jalani selama ini
Tiba di persimpangan bahwa kita harus berpisah
Berpisah dengan semua yang kita sayangi dan cintai
Berpisah dengan segala simbol yang selama ini sering kita banggakan
Berpisah dengan segala materi yang selama ini kita kejar...
Kalau saat ini rumah kita masih berlabel nama kita,
...maka esok lusa label itu akan berubah......boleh jadi beratasnamakan anak kita...
...atau boleh jadi menjadi nama orang lain
Karena semua akan berputar...Dan tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini
Ternyata semakin berkurangnya kenikmatan - kenikmatan itu...
Sesungguhnya adalah sebuah pertanda dan pelajaran...
...agar kita cepat tersadar...bahwa kita semakin beranjak semakin tua,
...berhenti sejenak di persimpangan jalan kehidupan,dan akhirnya bermukim di sebuah tempat penuh keabadian...bisa abadi dalam penderitaan...dan bisa abadi dalam kebahagiaan...
...semua berpulang pada sikap hidup kita
Apakah selalu mendekatkan diri pada-Nya ???
Ataukah semakin menjauhkan diri dari-Nya ???
Mari kita tanyakan pada diri sendiri....
Wednesday, April 15, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment