by: ahmad maulana dzaki
Sahabat...pernahkah merasakan kekalutan, kebimbangan, kekhawatiran, dan berbagai macam perasaan tidak tenang dan sangat tidak nyaman ketika ditinggal oleh seseorang yang sangat kita kasihi, seseorang yang sangat kita hormati, seseorang yang selalu melindungi kita ketika kita lemah, seseorang yang selalu menjaga kita ketika kita lengah, seseorang yang selalu tersenyum dan mau memaafkan ketika kita marah, seseorang yang selalu menyambut akearoganan kita sebagai anak manusia dengan ramah?...Pernahkah?...lalu apa yang kita rasa?. bukankah segala kesedihan bercampur jadi satu dalam lubuk jiwa-jiwa kita?.
Lalu, bagaimanakah jika kita ditinggal oleh-NYA?. bagaimana jika ALLAH SWT meninggalkan kita?...tak ada lagi ampunan untuk kita, tak ada lagi rahmat untuk kita, tak ada lagi ridho untuk kita?.
Sementara kita tinggal diatas Bumi makhluk ciptaan-Nya. Sementara kita bernaung di kolong langit ciptaan-NYA? sementara kita menghirup udara, meminum air, merasakan hangatnya mentari dan masih banyak hal lain yang semuanya itu ciptaan-NYA?.
Hufh...kenapa kegigihan kita dalam beribadah untuk memperoleh keridhoan-NYA tidak seperti kegigihan kita dalam mengais rejeki untuk sesuap nasi?...ironis.
"Sesungguhnya tidak AKU ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk menyembah-Ku (beribadah kepada-KU)"
Lalu, bagaimanakah jika kita ditinggal oleh-NYA?. bagaimana jika ALLAH SWT meninggalkan kita?...tak ada lagi ampunan untuk kita, tak ada lagi rahmat untuk kita, tak ada lagi ridho untuk kita?.
Sementara kita tinggal diatas Bumi makhluk ciptaan-Nya. Sementara kita bernaung di kolong langit ciptaan-NYA? sementara kita menghirup udara, meminum air, merasakan hangatnya mentari dan masih banyak hal lain yang semuanya itu ciptaan-NYA?.
Hufh...kenapa kegigihan kita dalam beribadah untuk memperoleh keridhoan-NYA tidak seperti kegigihan kita dalam mengais rejeki untuk sesuap nasi?...ironis.
"Sesungguhnya tidak AKU ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk menyembah-Ku (beribadah kepada-KU)"